ANEKA PENUTUP LANTAI


Hai semuanya, Pada postingan kali ini, saya akan membagikan pengetahuan seputar material penutup lantai. Sebelumnya, apa itu Lantai? Lantai adalah bagian alas yang dibatasi dinding-dinding pada suatu bangunan, yang berfungsi sebagai tempat dilakukannya berbagai aktifitas.
Lantai memiliki beberapa fungsi antara lain : meningkatkan kekakuan bangunan, mencegah perambatan suara, meredam pantulan suara, mencegah masuknya air tanah, mencegah suhu ekstrim keluar masuk bangunan, menyokong beban dan kegiatan yang berlangsung di atasnya, dan meneruskan beban bangunan kepada balok.
Selain itu, Lantai juga berguna untuk memperindah dan membentuk karakter suatu ruangan. Hal itu bisa didapatkan dengan memilih bahan penutup lantai yang tepat sesuai kebutuhan. Tahukah anda bahwa material penutup lantai ada banyak macamnya? Berikut ini akan saya tuliskan beberapa bahan penutup lantai yang biasa dipakai pada rumah tinggal / bangunan lainnya.

Macam-macam Bahan Penutup Lantai :

1.   Ubin Keramik (Ceramic Tiles)


Adalah ubin yang terbuat dari tanah liat yang bagian atasnya dilapisi glazur. Proses pembuatan keramik dimulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan kaolin kemudian dibakar hingga 1000 derajat Celcius dimana keramik yang dihasilkan tidak hancur bila direndam dalam air. Setelah itu baru dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin. Ubin keramik bersifat dingin, jadi cocok dipakai pada iklim Indonesia yang panas lembab.




Keunggulan Keramik :
  •    Mudah didapat dan Harga yang lebih terjangkau dibandingkan jenis ubin lainnya
  •    Tahan terhadap noda, mudah dirawat dan dibersihkan
  •    Memiliki varian tekstur dari yang licin, tidak licin, sampai yang kasar, dengan banyak pilihan motif dan warna
  •    Mudah dipotong dan tidak membutuhkan bahan khusus untuk memasang
  •   Beberapa merk, membuat produknya dengan Gress Technology, dibakar di bawah tekanan tinggi sehingga menghasilkan produk yang tahan beban besar dan juga tahan air
Kekurangan Keramik :
  •    Mudah pecah dan berisik saat diinjak
  •   Setelah terpasang, bagian nat akan terlihat lebih besar karena di setiap keramik pinggirannya memiliki lengkungan/pinggulan
  •   Sambungan antar keramik (nat) kadang sulit dibersihkan jika kotorannya sudah menumpuk
  •    Dari segi keindahan masih di bawah Ubin Porselen & Ubin Batu Alam asli
Perawatan Ubin Keramik :
  •    Bersihkan secara rutin dengan sapu atau penyedot debu
  •  Untuk mengepel gunakanlah obat pel khusus untuk ubin keramik dan jangan menggunkan obat pel dengan kadar acid/asam tinggi
  •    Gunakan lap pel yang bersih dan berdaya serap tinggi, sering-seringlah mengganti air pel
  •     Gunakan alat pembersih yang lembut dan tidak bersifat mengikis/tidak abrasive
  •    Untuk keramik di luar rumah, seperti area teras, akan lebih cepat kotor dan berkerak karena terkena sinar matahari langsung dan air hujan, untuk area ini sering-seringlah dibersihkan, dipel, dan dikeringkan
2.   Ubin Porselen/Granite Tiles/Homogeneus Tiles/Porcelain Tiles





Jenis ubin ini di pasaran banyak sekali nama aliasnya. Saat ini orang lebih banyak menyebutnya dengan Keramik Granit atau Granite Tile, tentunya ini bukan Batu Alam Granit ya.
Proses pembuatan ubin Porselen dimulai dari menggiling bahan-bahan mentahnya yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Usai digiling kemudian dikeringkan sehingga menjadi butiran yang sangat halus yang kemudian dipress ke bentuk ubin. Setelah dipress/ditekan dengan beban ribuan ton, ubin-ubin tadi lalu dikeringkan kembali. Setelah itu baru dibakar diatas suhu 1250 derajat Celcius – suhu optimal untuk mendapatkan ubin yang homogen,keras dan tidak mudah pecah. Proses terakhir adalah proses pemberian tekstur pada permukaan ubin, untuk mendapat permukaan yang halus/mengkilap/glossy maka ubin akan dipoles, untuk permukaan yang tidak halus/kasar/doff/matte maka ubin tidak perlu dipoles permukaannya.
Cara yang paling mudah untuk membedakan antara ubin keramik dan porselen adalah dengan melihat bagian bawah ubin, jika keramik maka bagian bawahnya akan berwarna tanah liat, jika porselen maka akan memiliki warna putih/ cenderung keputih-putihan.
Sama seperti ubin keramik, ubin porselen ini bersifat dingin, jadi sangat cocok dipakai untuk iklim tropis/panas.

         


         Keunggulan Porselen :
  •    Memiliki ketebalan dan kekuatan yang lebih tinggi dibanding ubin keramik, jadi lebih tahan lama
  •    Tampilan motif dan warnanya lebih alami dari keramik, dan di pinggir ubin tidak ada pinggulannya, menjadikan permukaan ubin porselen sama rata
  •   Ukurannya bisa mencapai 120 x 120 cm tetapi tidak mudah melenting/tidak mudah bengkok
  •    Nat atau sambungan antar ubinnya sangat tipis sehingga ubin terlihat seperti menyatu satu sama lain dan terkesan mewah
  •     Tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangan
  •   Lapisan atas ubin Porselen tidak mudah tergores/terkikis setahan batu granit asli (karena itulah ubin ini disebut dengan Granite Tile)
  •     Beberapa merk ubin Porselen/Granite Tile sudah menggunakan Nano Technology yang memungkinkan produknya menjadi anti noda
Kekurangan Porselen :
  •    Karena ubin ini keras dan tebal, maka akan membutuhkan pisau khusus   pada tahap pengerjaan pemotongan di lapangan
  •     Harga lebih mahal dibandingkan ubin keramik
  •    Meskipun dari tipe yang sama, warna dari stok barang mungkin akan sedikit berbeda karena waktu,tempat dan proses pembakaran yang berbeda. Untuk menghindari kekurangan stok, ada baiknya saat membeli langsung dilebihkan volume kebutuhannya
  •   Untuk Porselen yang belum memakai Nano Technology, jika terkena noda seperti tinta,cat,sirup,dan kopi akan sulit dibersihkan dan meninggalkan noda
Perawatan Ubin Porselen:
  •    Bersihkanlah permukaan ubin porselen secara berkala dengan sapu atau penyedot debu
  •    Gunakan lap pel yang lembut dan pilih obat pel khusus porselen dengan PH netral. Obat Pel dengan kadar asam atau basa yang tinggi dapat merusak ubin perlahan
  •    Janganlah menggosok permukaan lantai dengan benda kasar/abrasive (mengikis), Jika ada kotoran menempel yang mengeras, cukup basahi dengan air hingga kotoran larut,setelah itu lap dengan kain bersih. Atau bisa juga bersihkan dengan baby oil atau minyak esensial, diamkan sebentar lalu lap dengan kain bersih
3.   Ubin Teraso (Terrazzo)





Jenis ubin yang sangat populer di era 70’-80’an. Ubin teraso tradisional umumnya terbuat dari campuran pecahan batu marmer, semen putih,kalsium,dan silika.Karena itu ubin ini sering disebut sebagai ubin marmer buatan. Pada jaman sekarang, bahan yang digunakan tidak hanya pecahan batu marmer saja, tetapi juga bisa dari pecahan cangkang kerang,kaca,dan batuan lainnya sehingga motif ubin yang dihasilkan sangat unik dan bernilai seni. Selain itu ubin teraso modern tidak lagi memakai semen putih, tetapi menggunakan bahan polimer/epoxy yang cukup keras sehingga tahan terhadap kotoran. Ada 2 macam ubin teraso yaitu yang permukaannya halus (glossy) dan yang permukaannya kasar (pebble wash). Selain itu pembuatan ubin ini ada yang langsung cor di tempat dan ada yang dicetak ukuran tertentu dulu baru dipasang.




Keunggulan Teraso :
  •     Memiliki warna dan motif yang cukup bervariasi
  •     Tidak menyebabkan alergi
  •     Tidak mudah terbakar
  •     Memiliki kekuatan yang tinggi
  •     Untuk Teraso modern tahan terhadap kotoran,noda, dan mudah dibersihkan
  •    Hasil akhir yang rata,sambungan yang tipis, dan kesan yang lebih baik daripada keramik
Kekurangan Teraso :
  •     Harus dipasang oleh orang yang sudah ahli
  •     Untuk teraso tradisional mudah berlumut jika terkena air terus menerus
  •   Untuk teraso tradisional, sama seperti marmer, jika dipakai untuk penutup lantai bawah/lantai dasar ia akan mudah berjamur, berflek-flek hitam karena lantai tersebut cenderung lebih lembab, jadi ubin ini sebaiknya digunakan untuk penutup lantai atas
  •    Setelah dipasang, ubin ini harus dipoles dulu dengan mesin untuk mendapatkan hasil akhir yang mengkilap seperti kilap batu marmer/granit
Perawatan ubin teraso :
  •     Bersihkan lantai secara rutin dengan menggunakan sapu atau penyedot debu
  •    Pel lantai dengan menggunakan cairan pembersih lantai yang memiliki PH netral atau cairan pembersih yang memang dikhususkan untuk lantai teraso
  •   Gantilah air pel sesering mungkin, untuk teraso tradisional, setelah selesai mengepel segera keringkan lantai dengan lap bersih atau diangin-anginkan dengan kipas
­
4.   Lantai Batu Alam





Material Batu Alam biasanya banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal kelas atas dan bangunan komersial seperti Mall atau Hotel. Batu Alam sebagai penutup lantai ada banyak macamnya, contoh : batu Marmer,Granit,Travertine,Onyx,Andesit dan Limestone. Penjelasan lebih rinci tentang batuan-batuan tersebut akan saya bahas pada postingan selanjutnya. Di sini saya akan membahas material batu alam secara umum. Cara pengolahan batu alam menjadi bahan penutup lantai yaitu melalui proses pemotongan, penghalusan, dan pemolesan. Pemolesan dilakukan agar permukaan batu menjadi halus, sehingga nyaman untuk di lihat dan digunakan oleh manusia. Karena batu alam diambil langsung dari alam, maka harganya di pasaran menjadi cenderung mahal dan stok untuk tiap motifnya pun tergantung ketersediaan alam.

Keunggulan Batu alam :
  •     Ukurannya lebih besar (hitungan slab) dan tidak mudah melenting
  •     Dapat menurunkan suhu panas ruangan karena bersifat dingin
  •     Sambungan nat cukup kecil, sehingga batu terlihat menyatu dan terkesan lebih mewah setelah dipoles
  •     Ukuran slab yang besar, jadi sambungan lantai tidak banyak
  •   Bersumber langsung dari alam sehingga menghasilkan motif dan warna yang sangat alami/natural
Kekurangan Batu Alam :
  •    Tidak tahan terhadap noda, karena batu alam memiliki pori-pori. Meskipun sudah di-coating/ diberi lapisan kemungkinan noda yang tertinggal lebih besar dibandingkan ubin porselen
  •     Memerlukan perawatan ekstra karena mudah kusam
  •    Dalam tahap pemotongan memerlukan pisau khusus karena meskipun tebal dan keras, batu alam rawan patah saat pemotongan
  •     Cara pasang harus benar-benar diperhatikan supaya hasilnya rapi mengingat modulnya yang besar
  •    Untuk batu alam kelas premium harga relative mahal karena proses pengambilan dan pembuatannya tidak mudah, memakan waktu, dan beresiko tinggi. Apalagi jika batu impor, harga akan jauh lebih mahal.
  •     Warna tidak selalu bisa sama karena tergantung stok yang ada di alam
  •     Proses pemasangan membutuhkan tenaga manusia yang terlatih
5.   Parket (Parquette/Parquet)






Parket merupakan material penutup lantai yang terbuat dari kayu dan masuk ke dalam kategori jenis material penutup lantai yang lunak. Karena sifatnya yang hangat atau menyerap panas, bahan parket ini biasanya dipakai pada bangunan di daerah beriklim dingin. Parket ini sangat cocok jika dipakai di daerah pegunungan atau perbukitan yang dingin, menjadikan ruangan lebih hangat.
Parket kayu di pasaran terdiri dari 3 macam, yaitu : Solid Parquet, Layered Parquet, dan Laminated Parquet.
Solid Parquet adalah Parket yang dibuat dari kayu utuh yang dipotong menjadi lembaran papan dengan ukuran termodulasi. Di Indonesia umumnya di buat dari kayu Jati atau kayu kelas 1 lainnya.
Layered Parquet adalah parket yang dibuat dari potongan kayu yang disusun berlapis/berlayer. Proses pembuatannya adalah dengan memasang potongan kayu dengan arah serat yang berlawanan antara satu lapisan dengan lapisan lainnya. Proses tersebut membuat parket ini memiliki kestabilan yang cukup baik, sehingga resiko kayu susut/bengkok relatif kecil. Pada permukaan Layered Parquet ini diberikan lapisan/coating akrilik anti gores yang dibuat melalui proses UV Curing, sehingga memberikan perlindungan ekstra terhadap daya tahan kayu.
Laminated Parquet adalah parket yang terbuat dari bahan bubuk/serbuk kayu (pulp) yang dipadatkan dengan tekanan tinggi sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang ditentukan. Serbuk kayu yang dipadatkan tadi sebutan lainnya adalah HDF (High Density Fibreboard) atau MDF (Medium Density Fibreboard), artinya Papan Fiber berkepadatan tinggi/sedang. Dalam proses produksinya, parket ini diberikan campuran bahan anti rayap. Lapisan teratas parket ini merupakan print motif kayu yang dilaminasi sehingga dapat menghasilkan beragam tekstur seperti glossy atau doff. Lapisan laminasi ini sering disebut dengan lapisan HPL (High Pressure Laminate).





Keunggulan Parket kayu :
  •     Mudah dirawat dan dibersihkan
  •     Motif,warna, dan teksturnya yang alami sesuai materialnya
  •     Cukup aman untuk anak-anak dan manula, karena sifatnya lebih empuk daripada ubin
  •    Jika tergores cukup mudah untuk diperbaiki dengan di finish ulang dengan plitur atau vernish. Namun, jika goresannya terlalu dalam, maka bagian parket yang rusak dapat langsung diganti dengan lembar parket yang baru
  •     Kedap suara dan tidak bisa pecah/retak
Kekurangan Parket Kayu :
  •    Daya serap air tinggi, jadi resiko berjamur atau lapuk cukup tinggi
  •    Jika tidak diproses dan dirawat secara maksimal akan rentan diserang rayap
  •    Rentan terhadap sinar matahari yang menyebabkan resiko pudarnya warna pada jangka panjang
  •    Harga parket kayu & jasa pemasangannya lebih mahal jika dibanding ubin keramik dan ubin porselen
  •    Diperlukan perawatan berkala untuk menjaga kualitasnya
6.   Lantai Epoxy (Epoxy Flooring)



Epoxy Flooring adalah pemberian lapisan bidang lantai dengan menggunakan cat epoxy dengan tebal 2000 micron. Untuk tebal yang lebih tipis (misalnya 500 micron sampai 1000 micron) biasa disebut dengan epoxy coating. Pada pengerjaannya bisa menambahkan warna tertentu sehingga lantai /permukaan akan memiliki warna yang menarik.
Epoxy sendiri adalah sebuah bahan kimia resin dari hasil polimerisasi epoksida. Resin polimerisasi tersebut kemudian dikenal dengan nama resin thermosetting yang membentuk ikatan molekul yang erat dalam suatu struktur antar polimer. Polimer Epoxy memiliki banyak varian sifat yang berbeda tergantung bahan kimia dasar dalam resinnya. Karena itu epoxy memiliki kelebihan dan fungsi yang berbeda-beda. Epoxy Flooring memiliki dua komponen, yaitu komponen resin yang sifatnya ringan,transparan,tidak berbau dan komponen pengeras (harderner) yang memiliki warna gelap dan agak berbau. Polimer Epoxy dihasilkan ketika kedua komponen itu tercampur.  Epoxy menghasilkan tampilan lantai yang menyatu,rapi an mengkilap. Pada saat kedua komponen itu tercampur terjadi reaksi kimiawi hingga membentuk ikatan polimer yang kuat dan keras.
Epoxy ini ber-resistensi sangat tinggi terhadap abrasi. Juga tahan terhadap bahan kimia yang bersifat korosif seperti alkali, thinner, bensin, larutan garam dan atau pelarut pada umumnya.
Area / lokasi yang akan dipasang epoxy flooring harus diisolasi selama pekerjaan dimulai sampai selesai 100% dan lantai epoxy kering sempurna. Area / lokasi yang dipasang epoxy flooring sebaiknya digunakan untuk operasional setelah disolasi selama 2x24 jam (2 hari). Ketentuan umum untuk pelaksanaan epoxy flooring antar lain adalah:
  1. Permukaan beton minimal dengan mutu beton K-300 dengan finishing mesin trowel. 
  2. Permukaan beton yang retak / rapuh harus diperbaiki terlebih dahulu dengan epoxy mortar. 
  3. Permukaan lantai harus bersih dari debu dan kotoran lain seperti tanah, minyak, pelumas, dan lain-lain.



Keunggulan Epoxy :

+Epoxy flooring lebih mudah diaplikasikan pada bidang/permukaan yang menghendaki pelapisan seperti lantai gedung, pabrik, gudang, garasi dan sebagainya
+Bisa diaplikasikan dengan warna yang akan menghasilkan keindahan sesuai tema warna sekitarnya
+Pengerjaan yang mudah sehingga bisa menggunakan kuas atau roll maupun trowel
+Resistensi kimia yang tinggi sehingga membuat lantai anda berketahanan yang sangat baik
+Mempunyai daya rekat yang kuat (high adhesive)
+Tahan terhadap panas
+Berdaya tahan sangat baik terhadap beban berat.
+Mempunyai korositas yang rendah karenanya noda tidak mudah meresap pada permukaan
+Bisa digunakan pada pengecatan electrostatic atau pelapisan anti static.
+Daya ikat yang kuat, tidak mudah retak kecuali adanya benturan atau guncangan pada permukaan beton.

Kekurangan Epoxy :
  •     Mudah tergores, kecuali ada lapisan coating lagi diatasnya.
  •     Waktu pengerjaan dan pengeringan epoxy cukup memakan waktu, semakin  tebal maka semakin lama waktu keringnya.
  •     Sinar UV/ultra violet matahari dapat menyebabkan perubahan warna pada  lantai, jadi epoxy sebaiknya digunakan pada lantai area interior.
7.   Lantai Linoleum



Linoleum adalah bahan pelapis lantai yang terbuat dari campuran minyak biji rami (linseed oil),serbuk kayu,serbuk gabus,jute,dan kain berserat kuat. Linoleum sangat populer di Eropa dan Amerika karena bahan dasarnya alami dan ramah lingkungan.
Secara umum ada 3 jenis linoleum di pasaran yaitu Marmoleum, Artoleum, dan Walton. Ketiga nama itu sebenarnya lebih kepada merk yang memproduksi Linoleum. Marmoleum, salah satu merk yang cukup menguasai pasar linoleum dunia, menghadirkan linoleum dengan corak natural seperti kayu, marmer, dan batu alam. Artoleum yang awalnya fokus pada corak kayu, kini mulai merambah corak batu alam dengan berbagai warna. Sedangkan Walton lebih mengandalkan tekstur seperti kulit binatang dan motif-motif modern.
Cara memasang linoleum hampir sama dengan wallpaper, pastikan permukaan yang akan dipasang linoleum sudah rata, tidak bergelombang, lalu melapisi linoleum dengan lem secara merata, baru ditempelkan. Untuk membuat tampilannya lebih cantik dengan corak warna-warni, kita bisa menatanya seperti menata ubin. Lembaran linoleum dipotong terlebih dahulu sesuai keinginan, lalu direkatkan. Selain bentuk lembaran, tersedia juga bentuk tile yang lebih mudah dipasang menyerupai ubin.



Keunggulan Linoleum :

  •     Ramah Lingkungan karena bahan-bahannya alami
  •     Mudah di daur ulang dan diurai alam
  •     Tidak merusak alam karena tidak menambah penggunaan kayu
  •     Mudah pemasangannya karena elastis & mudah dipotong sesuai kebutuhan
  •     Daya tahan terhadap panas & api jauh lebih baik dibanding Plastik dan kain
  •     Motif dan warna yang cukup bervariasi
  •     Mudah dirawat dan dibersihkan
  •     Anti Rayap
Kekurangan Linoleum :

  •     Rentan terhadap gesekan benda-benda tajam, jadi usahakan ujung kaki        meja, kursi, dan perabot lain yang langsung menyentuh lantai tidak tajam.
  •    Meski di Eropa tergolong material yang terjangkau, Di Indonesia Linoleum      masih relatif mahal jika dibanding harga ubin keramik maupun porselen,      tetapi masih lebih murah jika dibandingkan harga parket kayu solid.
8.   Lantai Vinyl



Vinyl banyak digunakan sebagai alternatif lantai parket karena harganya lebih murah dan tahan rayap. Tersedia dalam vinyl tile (kotak atau persegi) dan vinyl sheet / Karpet vinyl (bentuk gulungan/rol).
Vinyl adalah material penutup lantai lunak yang memiliki karakterisitik lentur namun kuat. Jenis material ini memiliki tiga lapisan utama yaitu compact layer, glass fiber, dan printed layer. Finishing terluarnya adalah UV Coated Wear Layer, yang membuat material ini nampak mengkilap dan terkesan licin.
Untuk pemasangannya terbilang mudah. Di setiap lembaran Vinyl dilengkapi perekat dibagian bawah, sehingga tidak memerlukan penambahan lem untuk pemasangan. Lantai vinyl dapat dipasang diatas lantai keramik seperti halnya memasang karpet dan tidak sulit jika ingin dilepas kembali.




Keunggulan Vinyl :
  •     Pemasangannya mudah sehingga lebih hemat waktu
  •     Dapat meredam suara dan benturan karena sifatnya lunak
  •     Tahan terhadap perubahan suhu, air, udara, dan rayap karena bahannya sintetis
  •     Mudah dirawat, cukup disapu dan dipel untuk menjaga kebersihannya
  •     Banyak pilihan motif dan warna
  •    Motifnya dapat dibuat menyerupai material yang lain, karena permukaannya dicetak mesin (printed surface)
  •     Permukaan lebih halus dibanding parket kayu
  •   Umur vinyl relatif tahan lama, bahkan ada merk yang mengklaim produknya bisa bertahan 10-15 tahun
Kekurangan Vinyl :
  •     Jika sering terpapar sinar matahari warnanya akan jadi pudar
  •     Rentan terhadap goresan dan benda tajam
  •     Tingkat usia pakai lebih pendek daripada parket kayu
  •   Motif yang sama untuk setiap perulangan lembaran, hal ini karena motifnya yang “Printed”.
  •     Tekstur akhir yang sintetis membuat kesan artifisial/buatan cukup terlihat.
9.   Ubin Tegel/Semen (Cement Tiles)



Adalah ubin yang terbuat dari campuran bahan semen dan pasir beton, dan diatasnya disiram aci supaya halus. Memiliki ketebalan hingga 2,5 cm, sehingga cukup berat mengangkatnya. Lantai tegel dapat ditemukan pada rumah-rumah lama yang umumnya berada di Indonesia. Warna lantai tegel dipasaran beragam, mulai dari abu-abu, merah, biru, kuning dan lain sebagainya, lantai tegel berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm. Merk yang terkenal adalah Kunci, orang sering menyebut Tegel Cap Kunci atau Tegel Kunci saja.




Keunggulan Ubin Tegel :
  •     Harga yang relatif murah
  •     Tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangannya
  •     Memberikan kesan sejuk terhadap ruangan
  •     Memiliki pori-pori sehingga tidak mudah pecah jika panas
Kekurangan Ubin Tegel :
  •     Sudah langka di pasaran karena hanya sedikit yang masih memproduksi tegel
  •   Jika terkena asam, cuka dan kopi, akan membekas/bernoda yang sulit untuk di bersihkan
  •     Mudah kusam, sehingga memerlukan perawatan khusus
  •     Sifat permukaannya tidak sehalus keramik sehingga terkesan agak kusam 
  •     Satuannya cukup berat.

Sumber :